Lomba Agustusan Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia

 

Lomba Desa Sarirejo Pati
Mashadipati

Di Desa Sarirejo, Pati, Jawa Tengah, perayaan 17 Agustus tahun ini terasa lebih meriah dari biasanya. Sejak pagi, warga sudah berkumpul di alun-alun desa yang dihiasi dengan bendera merah putih, pita-pita warna-warni, dan gapura yang megah. Anak-anak berlari riang mengenakan pakaian tradisional, sementara orang tua membawa kue-kue dan makanan tradisional untuk dimakan bersama.


Lomba yang paling dinantikan adalah panjat pinang. Sebuah pohon pinang setinggi 10 meter berdiri tegak di tengah lapangan, dilapisi dengan oli dan penuh hadiah di puncaknya. Hadiah-hadiah seperti sepeda, alat rumah tangga, dan sembako tergantung menggiurkan. Pemuda-pemudi desa, dengan semangat gotong royong, mencoba memanjat sambil sesekali terjatuh karena licinnya batang pinang. Tawa dan sorak sorai warga mengiringi setiap usaha yang gagal, namun semangat tak pernah padam.


Selain panjat pinang, ada juga lomba balap karung yang tak kalah seru. Ibu-ibu desa berlomba-lomba melompat dalam karung, berusaha keras mencapai garis finish dengan wajah serius namun penuh canda. Tak jarang ada yang tersandung dan jatuh, membuat penonton tertawa terpingkal-pingkal.


Sementara itu, di sudut lain alun-alun, anak-anak bersemangat mengikuti lomba makan kerupuk. Mereka berdiri dengan tangan di belakang, mencoba menggigit kerupuk yang digantung dengan tali. Angin yang berhembus membuat kerupuk terus bergoyang, menambah tantangan dan kelucuan dalam lomba ini.


Acara puncak adalah lomba tarik tambang antar RT. Setiap tim terdiri dari bapak-bapak dengan kekuatan penuh, berusaha keras menarik tambang agar tim lawan jatuh ke tanah. Sorakan dan dukungan dari warga semakin menguat ketika tali semakin menegang. Pada akhirnya, satu RT keluar sebagai juara, disambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan meriah.


Ketika sore tiba, seluruh warga berkumpul di tengah lapangan untuk mendengarkan pidato dari kepala desa. Beliau berbicara tentang pentingnya semangat kemerdekaan dan persatuan, mengajak warga untuk terus menjaga kebersamaan dan gotong royong. Acara ditutup dengan doa bersama, diiringi oleh lagu-lagu nasional yang dinyanyikan dengan penuh semangat.


Malamnya, lampu-lampu di desa dinyalakan, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan. Warga duduk bersama, menikmati makanan dan bercerita tentang keseruan lomba-lomba yang telah mereka ikuti. Perayaan 17 Agustus di Desa Sarirejo tahun ini bukan hanya sekadar lomba dan hiburan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan dan merayakan kemerdekaan dengan penuh syukur.

No comments

Powered by Blogger.